Entri Populer

Kamis, 24 November 2011

Sekilas Tak Bermutu Ternyata Sangat MUTU


Banyak tumbuhan disekitar kita yang sering kita jumpai namun tidak kita ketahui nama mereka. Kita biasa menjumpai tumbuhan-tumbuhan liar itu tumbuh di pinggir jalan, lapangan, atau tempat manapun yang terdapat tanah subur. Mereka biasanya mudah sekali tumbuh tanpa sengaja di tanam oleh manusia. Banyak orang menyepelekan tanaman-tanaman tersebut, dengan sengaja menginjaknya, membakar, membuang begitu saja. Padahal TAUKAH ANDA bahwa tanaman tersebut sungguh bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Dapat digunakan sebagai obat herbal tanpa harus selalu mengonsumsi berbagai macam obat kimia yang dalam jumlah besar malah menjadi momok pada tubuh kita. Apalagi di bumi Indonesia ini, sungguh kaya akan berbagai macam tumbuhan yang tak  terkira jumlahnya. Berikut adalah beberapa tumbuhan yang sering kita jumpai beserta khasiat masing-masing.
1.              ALANG-ALANG
Tanaman ini biasa dijumpai di lahan kosong yang tak terawat atau di pinggir-pinggir jalan, sawah, sungai. Bentuk seperti rumput liar. Memiliki nama latin Imperia cilindrica [L.] Beauv. Rasa akar alang-alang manis, bersifat sejuk.
Akar alang-alang berkhasiat sebagai tonic, pereda demam, bengkak (karena radang ginjal akut, infeksi saluran kencing), kencing sedikit, bengkak karena terbentur, pendarahan akibat panasnya darah (seperti mimisan, muntah darah, kencing berdarah), wasir, demam (disertai haus, batuk, flu, sesak), tekanan darah tinggi dan sakit kuning.
Cara pemakaian:
W      Muntah darah
Cuci akar alang-alang segar (30-60gr), lalu potong-potong. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum setelah dingin. Lakukan 2-3 hari.
w      Mimisan
    -          Cuci akar alang-alang segar, potong, tumbuk, dan peras sampai airnya terkumpul 100 cc. Minum.
    -          Rebus akar alang-alang (30gr) dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum setelah dingin.
              w       Rasa haus pada penyakit campak
      Rebus akar alang-alang (30gr) dengan air secukupnya. Setelah dingin minum seperti teh.
      Peringatan penderita dengan lambung lemah dan banyak kencing dilarang minum rebusan akar alang-alang.
       2.              ANDONG
      Tanaman dengan nama latin Cordyline frutiosa ini biasa ditanam sebagai tanaman hias dapat dijumpai di pekarangan, taman, atau kuburan. Termasuk tanaman perdu yang berwarna merah mencolok. Rasa andong manis, tawar, dan bersifat sejuk.
      Berkhasiat sebagai penyejuk darah, menghentikan perdarahan (hemostatis), menghancurkan darah beku pada memar. Daun andong TB paru disertai batuk berdarah, keluar bercak darah sewaktu hamil, urine berdarah, wasir berdarah, luka berdarah, diare, disentri, nyeri lambung dan ulu hati, sengatan binatang berbisa, dan Radang gusi.
      Cara pemakaian:
      •       Urine berdarah, batuk darah, darah haid banyak
      Rebus daun andong segar (60-100gr) atau akar kering (30-60gr) dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan bagi 2 sama banyak. Minum pagi dan sore.
      •       Sengatan binatang berbisa
      Giling halus daun andong segar, lalu panaskan diatas api. Selagi hangat, usapkan pada bagian tubuh yang tersengat binatang berbisa, lalu balut. Ganti 2-3 kali dalam sehari.
      •       Radang gusi
      Kikis kulit kayu andong secukupnya. Tambahkan sedikit  garam sambil diaduk rata. Oleskan pada gusi yang meradang.
      3.              ASAM
      Tanaman dengan nama latin Tamarindus indica ini sering dijumpai sebagai pohon pelindung di tepi jalan raya. Di pedesaan asam ditanam sebagai pohon buah. Buah asam dapat digunakan sebagai penyedap, manisan, bumbu masak atau ramuan obat.
      Khasiat sebagai pencahar, pereda demam, antiseptik, meningkatkan nafsu makan. Daunnya berkhasiat sebagai penurun panas, pereda nyeri, demam, batuk, rematik, sakit kuning, cacingan, tersiaram air panas, sulit tidur, koreng, bisul, eksim, luka, sariawan, sulit tidur dan antiseptik. Kulit kayu nya berfungsi sebagai astringen dan tonik. Daging buah asam dapatdigunakan untuk mengatasi sembelit, mencegah rambut rontok, keracunan alkohol, muntah, demam, disentri, sariawan, kurang nafsu makan, radang payudara, mual, muntah sewatu hamil, sesak napas, rasa haus. Bunganya digunakan untuk TB paru, batuk berdarah, radang trachea kronik, faringitis kronik, otot dan tulang sakit, bengkak terbentur, luka teriris.
      Cara pemakaian:
      •       Radang payudara
      Remas asam kawak tanpa biji secukupnya dengan 3 sendok makan air agram. Usapkan pada payudara yang sakit, kemudian balut. Ganti 2-3 kali dalam sehari.
      •       Mencegah rambut rontok
      Buah asam yang sudah tua dicampur sedikit air dan gunakan untuk memijat kulit kepala. Setelah kering, keramas dengan sampo.
      •       Sulit tidur
      Keringkan daun asam dan digunakan untuk mengisi bantal. Sewaktu tidur, guankan bantal daun asam tadi sebagai bantal kepala.
      4.              CALINCING
      Tanaman dengan nama latin  Oxalis corniculata tumbuh liar di tempat yang agak lembab. Seperti di tepi jalan, taman atau lapangan berumput. Rasa calincing ini asam dan bersifat sejuk. Bekhasiat sebagai pereda demam, anti toxic, antibiotik, anti radang, penenang, melarutkan pembekuan darah, peluruh haid, penurun tekanan darah, flu, diare, redang hati, radang tenggorokan, infeksi saluran kencing, terlambat haid, rasa lesu, lelah yang berlebihan.
      Cara pemakaian:
      •       Terlambat haid
      Angin-anginkan herba calincing segar sampai kering (bukan dijemur), giling menjadi bubuk. Ambil 9 gr bubuk, kemudian masukkan ke dalam 1 seloki arak putih yang sudah dihangatkan. Minum sebelum makan pagi.
      •       Infeksi saluran kencing
      Panaskan tanaman calincing segar (60gr) dan arak manis (60gr) dengan api kecil sampai menjadi setengahnya. Minum 3 kali sehari masing-masing 1/3 bagian.
      Catatan :
      Herba ini mengandung asam oksalat. Dalam jumlah besar, asam oksalat bersifat racun dan dapat menimbulakan batu ginjal. Ibu hamil dilarang meminumnya karena dapat menyebabkan perdarahan rahim dan keguguran. Arak manis daapt dibeli di toko obat tradisional cina.
      5.              CEPLUKAN
      Phylasis angulata ini tumbuh di tanah kosong, pekarangan dan tempat-tempat lain yang tidak tergenang. Rasa herba ceplukan pahit dan bersifat dingin. Dapat digunakan sebagai pereda demam, penghilang rasa nyeri, peluruh kencing, antitoxic, pereda batuk, influensa, sakit tenggorokan, batuk rejan, radang saluran napas, radang gusi, gondongan, herpes zoster, bisul, borok, hepatitis akut, disentri, buah zakar bengkak, tekanan darah tinggi, dan kencing manis.
      Cara pemakaian:
      •       Kencing Manis
      Rebus herba ceplukan kering (5-10gr) dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan bagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore.
      •       Bisul
      Cuci daun ceplukan secukupnya, lalu giling sampai halus. Oleskan pada bisul dan sekelilingnya, lalu balut. Ganti dua kali sehari.
      •   Borok
      Cuci daun ceplukan satu genggam, lalu giling halus. Tambahkan air kapur sirih satu sendok teh sambil di aduk merata. Oles ke borok, lalu balut. Ganti dua kali sehari.
      Catatan :
      Tanaman obat ini sudah dibuat ekstrak dalam bentuk ramuan bersama sambiloto, brotowali, dan daun murbei dengan nama dagang GLUKOHERBs untuk pengobatan kencing manis.
      6.              DIGITALIS
      Tanaman dengan nama latin Digitalis purpurea ini mempunyai rasa pahit. Berkhasiat sebagai peluruh kencing, memperkuat kontraksi otot, gagal jantung, denyut jantung tidak teratur, dan lemah jantung.
      Cara pemakaian:
      Lemah Jantung
      Cuci daun digitalis segar (50gr), lalu rebus  dengan dua gelas air selama 15 menit. Stelah dingin, saring dan minum dua kali sehari masing-masing ½ gelas.
      Catatan :
      Seluruh bagian tanaman ini beracun. Herba ini mengandung glikosida jantung  yang sangat beracun dan konsentrasinya bergantung iklim serta tempat tumbuh. Penggunaan herba ini perlu pengawasan seorang dokter herbalis. Kelebihan dosis akan menyebabkan mual, muntah, denyut nadi lambat, gangguan penglihatan, tidak nafsu makan, dan tidak sadarkan diri.
      7.              JUKUT PENDUL
      Tanaman dengan nama latin Kyllinga brevifolia sering kita jumpai pada tanah lembab pinggir jalan, tanah terlantar dan sampai padang rumput.  Rasa tumbuhan ini pedas dan bersifat netral. Mempunyai khasiat sebagai pereda demam, antiradang, pereda batuk, pengencer dahak, flu, bronkitis, malaria, cacingan, gatal pada kulit, tulang patah, luka berdarah, sakit perut karena peredaran darah yang tidak lancar, nyeri lambung, rematik, keracunan, terlambat haid.
      Cara pemakaian:
      •       Malaria
      Cuci rumput jukut pendul segar (60gr). Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring minum sekaligus empat jam sebelum serangan timbul.
      •       Gatal pada kulit
      Rebus rumput jukut pendul segar. Gunakan air hasil rebusan untuk membasuh bagian yang gatal.
      •       Tulang patah, luka berdarah
      Cuci rumput jukut pendul segar. Tumbuk sampai halus. Balurkan lalu balut. Ganti dua kali sehari.
      8.              KANGKUNG
      Tanaman dengan nama Ipomoea aquatica ini sebagai tanaman sayur, sering ditemukan tumbuh liar di tempat-tempat basah, seperti di pinggir kali, rawa-rawa, atau terapung di atas air. Selain sangat nikmat untuk lalap rebus atau ditumis, sayuran ini juga mempunyai banyak manfaat lainnya seperti: antitoxic, anti radang, penghenti pendarahan, keracunan makanan, kapalan, kencing nanah, urine sedikit, sulit tidur, sembelit, terkilir, digigit ular, serangga. Akarnya berfungsi un tuk mengatasi keputihan, batuk lama, radang gusi, dan keringat dingin.
      Cara pemakaian:
      W.      Buang air besar berdarah, wasir berdarah, urine berdarah, kencing nanah
      Jus kangkung segar (500gr). Tambahkan satu sendok madu. Aduk rata, minum.
      W.      Sulit tidur, sembelit
      Cuci batang dan daun kangkung. Rebus dan makan sebagai lalapan. Bisa juga ditumis dan dimakan bersama nasi waktu makan malam.
      W .     Kapalan
      Oleskan bagian tubuh yang menebal dengan getah kangkung berulang-ulang. Lakukan setiap hari sampai kulit normal kembali.
      9.              KEJI BELING
      Tanaman dengan nama latin Strobilantes cripus ini tumbuh liar di hutan, tepi sungai, tebing-tebing dan sering ditanam sebagai pagar hidup di pekarangan rumah. Daun keji beling ini berkhasiat sebagai kencing kurang lancar, pencahar, peluruh batu kandungan empedu, batu saluran kencing, wasir, sembelit, dan kencing manis.
      Cara pemakaian:
      W      Kencing kurang lancar
      Cuci daun keji beling segar (25gr). Rebus dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum pada pagi hari setelah makan.
      W      Sembelit
      Cuci daun keji beling segar (1/2 genggam). Rebus dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus.
      10.         KEMBANG KERTAS
      Tanaman dengan nama latin Zinnia elegans ini menyukai tempat-tempat terbuka yang terkena cahaya matahari. Biasanya di tanam di taman atau di pekarangan rumah. Herba ini memiliki rasa tawar. Berkhasiat sebagai anti radang, disentri, betuk rejan, kencing nanah, sakit pada puting susu, dan bisul.
      Cara pemakaian:
      W      Batuk rejan
      Rebus herba kembang kertas (30gr) dan gula batu sebesar kelereng (2 buah) dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus. Lakukan dua kali sehari.
      W      Bisul dan Sakit pada puting susu
      Cuci herba kembang kertas, lalu giling sampai halus. Bubuhkan pada bagian yang sakit, lalu balut.


      11.         BUNGA PUKUL EMPAT
      Tanaman dengan nama latin Mirabilis jalapa ini biasa  digunakan sebagai tanaman hias atau pagar pembatas di halaman rumah. Dengan rasanya yang manis dapat berkhasiat sebagai antiradang, peluruh kencing, radang amandel, radang kelenjar prostat, radang sendi akut, infeksi saluran kencing, keputihan, kencing manis, urine mengandung lemak, beri-beri, bisul dan jerawat.
      Cara pemakaian:
      W      Radang sendi akut
      Rebus bunga segar warna putih (30gr) dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum dua kali sehari, masing-masing ½ gelas.
      W      Jerawat
      Pecahakan kulit luar buah kembang pukul empat. Isi buah yang berupa tepung berwarna putih dikumpulkan, lalu digiling sampai halus. Tambahakan air secukupnya, kemudian oleskan pada bagian muka yang berjerawat.
      Catatan :
      Wanita hamil dilarang minum rebusan herba ini.
      12.         BUNGA SEPATU
      Tanaman dengan nama latin Hibiscus rosa-sinensis ini sering dijumpai sebagai tanaman hias atau pagar halaman karena warna bunganya yang beraneka ragam. Berkhasiat sebagai menormalkan siklus haid, haid sakit dan banyak, infeksi saluran kencing, betuk berdahak, mimisan, disentri, demam, sembelit, penyubur rambut, bisul dan radang kulit.
      Cara pemakaian:
      W      Melancarkan haid
      Cuci bunga segar (3 kuntum), lalu giling sampai halus. Tambahkan ¾ cangkir air masak dan cuka secukupnya. Peras dan saring. Minum sekaligus 2-3 kali sehari.
      W      Batuk berdahak
      Cuci bunga kembang sepatu yang masih kuncup (2 kuntum), lalu remas-remas dalam dua gelas air matang. Biarkan tertutup semalaman. Paginya air disaring tambahkan 2 sendok teh madu, lalu minum sekaligus pada pagi hari sebelum makan.
      Catatan :
      Wanita hamil dilarang minum rebusan kembang sepatu karena dapat menyebabkan keguguran.
      13.         LIDAH MERTUA
      Tanaman dengan nama latin Sansevaria laurentii ini ditanam sebagai tanaman hias. Dapat berkhasiat sebagai antibiotik, flu, batuk, radang saluran napas, bengkak akibat terbentur, digigit ular berbisa, borok, bisul, dan penyubur rambut.
      Cara pemakaian:
      Penyubur Rambut
      Cuci daun lidah mertua segar (2 batang), lalu potong-potong seperlunya. Giling halus dan tambahkan sedikit air sambil diaduk rata. Peras dengan sepotong kain. Air perasan langsung digunakan untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Tutup rambut dengan kain. Sebaiknya dilakukan sesudah mandi sore. Keesokan pagi rambut dicuci bersih.
      14.         MENGKUDU
      Morinda citrifolia ini tumbuh liar di pantai, ladang, hutan atau ditanam di halaman rumah sebagai tanaman obat. Berkhasiat sebagai peluruh kencing, meningkatkan kekuatan tulang, peluruh haid, pembersih darah, meningkatkan daya tahan tubuh, antikanker, pembasmi cacing, pereda batuk, pereda demam, anti bakteri, pencahar, antiseptik, pelembut kulit, asma, tekanan darah tinggi, beri-beri, disentri, sembelit, terlambat haid, sakit pinggang, rematik, nyeri otot, cacar air, kegemukan, kolesterol tinggi, sakit perut, mual, borok lambung, luka, eksim, kulit kaki kasar, dan ketombe.
      Cara pemakaian:
      W      Kencing Manis, Sembelit, Cacing Gelang
      Cuci buah mengkudu (2 buah), lalu parut. Tambahkan satu sendok makan air garam. Peras dan saring dengan sepotong kain. Minum sekaligus setelah makan. Lakukan dua kali sehari.
      W      Tekanan Darah Tinggi, Cacar Air, Beri-beri, Kegemukan, Membersihkan Darah
      Cuci buah mengkudu masak (2 buah), lalu parut. Peras dan saring dengan sepotong kain. Minum sekaligus sebelum makan. Lakukan dua kali sehari.
      W      Sakit perut, Sakit pinggang karena masuk angin, Badan sakit setelah melahirkan

      Oleskan minyak kelapa pada daun mengkudu segar ukuran besar. Layukan di atas api. Ikat pada perut/pinggang yang sakit saat masih hangat.
      15.              SAMBUNG NYAWA
      Tanaman dengan nama latin Gynura procumbens biasa ditanam sebagai tanaman obat di pekarangan. Berkhasiat sebagai antiradang, melancarkan sirkulasi darah, tekanan darah tinggi, kencing manis, kolesterol darah tinggi, demam, radang tenggorokan, fungsi ginjal menurun, kista, benjolan/tumor jinak, bisul dan disentri.
      Cara pemakaian:
      Hipertensi, DM, Kolesterol Tinggi, Tumor
      Makan daun sambung nyawa segar (7-12 lembar) sebagai lalap. Atau bisa juga dengan memasukkan daun segar ke dalam gelas, lalu seduh dengan air panas dan tutup. Minum setelah dingin. Lakukan setiap hari secara teratur.
      16.              SAWI LANGIT
      Tanaman dengan nama latin Vernonia cinerea ini tumbuh liar di pinggir jalan, padang rumput, serta tempat-tempat terlantar lainnya. Rasa herba ini pahit dan manis. Mempunyai khasiat sebagai penenang, laksatif, antiradang, demam, batuk, lidah putih pada bayi, disentri, radang hati, lelah tidak bersemangat, sulit tidur, sulit buang air besar, mempermudah melahirkan, rasa penuh dilambung dan hepatitis.
      Cara pemakaian:
      W      Lidah putih pada bayi
      Cuci herba sawi segar, bilas dengan air masak, lalu tumbuk halus. Peras dan saring dengan sepotong kain. Air perasan yang terkumpul diteteskan pada lidah dan sekitarnya yang berwarna putih.
      W      Hepatitis
      Cuci seluruh tumbuhan sawi segar (30-60gr). Potong-potong seperlunya, lalu masukkan ke dalam panci email. Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring. Bagi untuk dua kali minum, pagi dan sore hari.
      W      Mempermudah melahirkan
      Cuci herba sawi segar (30-60gr) dan tiga kuntum bunga kembang sepatu lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam panci email, rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus. Diberikan pada ibu yang sedang dalam proses melahirkan.
      17.              SESAWI ENGGANG
      Tanaman dengan nama latin Gynura crepidioides merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di tanah telantar atau kebun. Dapat berkhasiat sebagai antiradang, penghentian pendarahan, tonikum, pencahar, emetik, demam, radang amandel, diare, disentri basiler, gangguan pencernaan, dan eksim.
      Cara pemakaian:
      Diare, Gangguan Pencernaan
      Potong potong herba sesawi enggang, daun jambu biji, semuanya bahan segar (masing-masing 30gr), dan sepotong kunyit (sebesar jari kelingking). Rebus dengan dua gelas air sampai tersisa ½ gelas. Setelah dingin, saring, lalu minum sekaligus lakukan 2-3 kali sehari.
      18.              SIRIH
      Tanaman dengan nama latin Piper betle sering di tanam di halaman atau di kebun. Berkhasiat sebagai antiradang, antiseptik, antibakteri, penghenti pendarahan, pereda batuk, peluruh kentut, merangsang keluarnya air liur, mencegah infeksi cacing, menghilangkan gatal, penenang, batuk, asma, maag, perut kembung, pegal linu, bengkak-bengkak, menurunkan kolesterol, keputihan, lepra, bau badan, bau mulut, bronkitis, suara parau, luka bakar, bisul, mimisan, mata gatal merah, gusi berdarah, sariawan, jerawat, sakit gigi, dan payudara bengkak dan nyeri akibat bendungan air susu.
      Cara pemakaian:
      W      Sakit gigi
      Kunyah daun sirih segar dengan gigi yang sakit akibat berlubang hingga rasa sakit menghilang.
      W      Mimisan
      Cuci daun sirih segar lalu remas sampai remuk. Gulung daun untuk menyumbat hidung yang berdarah. Penderita sebaiknya dalam posisi berbaring.
      W      Mata gatal merah
      Cuci daun sirih muda yang segar (5-6 lembar) rebus dengan satu gelas air sampai mendidih. Setelah dingin mata dicuci dengan air rebusan tadi dengan memakai gelas cuci mata. Lakukan 3-4 kali sehari sampai sembuh.
      W      Gusi berdarah
      Cuci daun sirih segar (4 lembar). Rebus dengan dua gelas air sampai mendidih. Setelah dingin gunakan untuk kumur kumur.
      W      Luka bakar
      Cuci daun segar secukupnya lalu giling halus. Peras dan saring. Tambahkan madu dengan jumlah yang sama sambil diaduk merata. Bubuhkan ke tempat luka bakar.
      W      Bau badan
      Rebus daun sirih segar lima lembar dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Minum sekaligus pada pagi atau siang hari.
      W      Bau mulut
      Cuci daun sirih segar (2-4 lembar) lalu remas. Masukkan ke dalam gelas. Seduh dengan air panas lalu tutup rapat. Pakai untuk berkumur saat hangat. Perhatikan kebersihan mulut dan gigi juga kemungkinan gangguan pencernaan dan penyakit paru-paru.

      2 komentar: